Resume atau berkas lamaran pekerjaan seharusnya berisi segala hal
mengenai diri dan kelebihan Anda. Hal tersebut sebaiknya dibuat dengan
ringkas, mudah dibaca, mudah dimengerti, dan menonjolkan alasan mengapa
Anda yang sebaiknya dipilih untuk menempati pekerjaan yang Anda tuju
itu. Sebelum dikirimkan, Anda harus membaca berulang-ulang untuk
memastikan bahwa isinya sudah cukup tepat dan menceritakan tentang diri
Anda. Anda mungkin butuh waktu berjam-jam untuk menyusun resume Anda,
tetapi si pewawancara mungkin hanya butuh beberapa menit untuk
membacanya. Ketika ada kesalahan, tanpa segan-segan melewatkan resume
Anda.
Pastikan resume Anda dibaca lengkap serta tidak terempas
begitu saja karena ada kesalahan umum yang sebenarnya bisa dihindari.
Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang bisa Anda hindari:
1. Tidak menyertakan surat pengantar lamaran
Surat lamaran pekerjaan (bukan curriculum vitae) bernilai penting pada
saat pemrosesan pembacaan surat lamaran pekerjaan. Banyak perusahaan
yang langsung membuang berkas lamaran pekerjaan yang tak menyertakan
surat pengantar tersebut. Pastikan Anda menuliskan ringkasan riwayat
diri Anda dengan tepat pada cover letter. Jelaskan mengenai kualifikasi
Anda, jarak antara waktu kerja yang cukup jauh, serta informasi lain
yang sekiranya dibutuhkan oleh perusahaan yang Anda tuju.
2. Berpikir bahwa salah ketik itu wajar
Dalam survei yang dilakukan kepada para human resources department
(HRD), kesalahan yang tersering mereka lihat dalam resume adalah
kesalahan pengetikan atau sering disebut “typo”. Jangan segan untuk
meminta orang lain membaca kembali berkas lamaran pekerjaan Anda untuk
memastikan tidak ada kesalahan, apalagi jika Anda mengirim lamaran dalam
bahasa Inggris atau bahasa lain yang sebenarnya belum Anda kuasai.
3. Terlalu generik
Ada banyak contoh penulisan surat lamaran pekerjaan yang bisa Anda
contoh. Akan tetapi, saking umumnya, kadang para pembaca surat lamaran
pekerjaan itu jadi hafal polanya. Nah, pastikan Anda menuliskan lamaran
pekerjaan tepat guna dengan posisi yang Anda tuju. Buat surat lamaran
pekerjaan Anda cukup personal dan tidak terlihat seperti Anda setengah
hati melamarnya. Apalagi ternyata terselip nama perusahaan lain yang
pernah Anda coba kirim lamaran. Uh, sudah pasti berkas Anda langsung
disingkirkan.
4. Memfokuskan pada tugas, bukan hasil akhir
Ketimbang menuliskan daftar penugasan yang pernah Anda kerjakan, lebih
baik Anda tuliskan apa saja hasil yang pernah Anda dapatkan dan
bagaimana hal tersebut membantu perusahaan. Contoh, jika Anda pernah
berhasil berkontribusi pada pendapatan perusahaan saat mencapai
penghasilan tertinggi dalam sejarah dengan program yang Anda buat, maka
tempat Anda melamar akan sangat tertarik pada Anda.
5. Obyektif egois
Para pencari pekerja akan mencoba melihat apakah Anda adalah kandidat
yang tepat untuk posisi di lembaga mereka, jadi, apa pun yang ada di
dalam resume Anda seharusnya merujuk kepada pengalaman dan keberhasilan
Anda. Ringkasan kualifikasi yang menceritakan mengenai keberhasilan Anda
akan lebih efektif ketimbang pernyataan tujuan Anda yang generik.
6. Format resume yang “berbunga-bunga”
Tentu, penggunaan kertas berwarna pink dan penggunaan huruf yang
besar-kecil dengan warna yang berbeda-beda akan membuat berkas lamaran
Anda terlihat berbeda dan menonjol, tetapi bukan dalam artian yang
bagus. Biasakan untuk menuliskan resume menggunakan kertas dan font yang
standar saja. Gunakan tipe font Arial atau Times New Roman berwarna
hitam di atas kertas putih.
7. Salah cantum gelar dan tanggal
Salah satu kesalahan yang sering tertangkap adalah kesalahan pada
pencantuman gelar. Ada yang saking bersemangatnya, gelar tersebut sudah
dicantumkan pada saat ia mengirimkan lamaran, padahal wisuda atau
kelulusannya baru akan diadakan bulan depan. Memaksakan hal tersebut
bisa membuat Anda terlihat seperti “berbohong”.
8. Alasan pergi dari kantor lama
Jangan mencantumkan sesuatu yang bernada negatif dalam resume Anda
(juga saat wawancara kerja). Jika Anda meninggalkan posisi lama karena
pengurangan tenaga kerja atau karena dipecat, sebaiknya ungkapkan hal
tersebut hanya jika ditanya.
9. Mencantumkan terlalu banyak informasi personal
Jika tak ada hubungannya dengan karier Anda, tak usah cantumkan
kegiatan pribadi Anda. Begitu pun dengan tinggi atau berat badan
(kecuali memang diminta), afiliasi dalam bidang agama, orientasi
seksual, hobi memancing, atau apa pun yang bisa berbalik menghakimi
Anda.
10. Terlalu panjang
Jika ada pekerjaan
di masa lalu yang tak lagi relevan dengan karier Anda, sebaiknya tak
usah dicantumkan. Panjang halaman resume disarankan tak lebih dari 2
halaman. Jadi, pastikan Anda mencantumkan hal-hal yang relevan saja.
Para manajer HRD, dalam survei yang dilangsungkan oleh Careerbuilder, 21
persen responden mengatakan resume yang lebih panjang dari 2 halaman
terlalu panjang, membosankan, dan banyak salahnya.
Sumber: careerbuilder, kompas.com