Kamis, 26 Januari 2012

Mempercantik Hati

Rasulullah SAW. Bersabda :

Ingatlah dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya akan rusak pula seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Boleh saja seseorang memakai segala sesuatu yang indah-indah. Namun, keindahan yang sebenarnya tidak akan muncul kalau ia tidak memiliki hati yang indah. Dunia dan kemewahan bukanlah tanda kemuliaan yang sesungguhnya. Kunci bagi orang-orang yang ingin sukses, dan ingin benar-benar merasakan lezat dan mulianya hidup adalah memelihara serta merawat keindahan dan kesucian kalbunya.

Orang yang paling beruntung memiliki hati yang sehat adalah orang yang dapat mengenal Allah dengan baik. Dia akan memiliki mutu pribadi yang begitu hebat dan mempesona. Semakin tinggi pangkatnya, akan membuatnya semakin rendah hati. Kian melimpah hartanya, ia akan semakin dermawan. Itu karena ia menyadari bahwa semua yang ada adalah titipan Allah semata.

Semakin bersih hatinya, hidupnya akan selalu diselimuti rasa syukur. Dengan begitu, dia akan jauh dari sikap ujub dan takabur. Bagi orang yang hatinya bersih, semua ujian dan persoalan yang menimpa justru benar-benar akan membuatnya kian merasakan keindahan hidup ini. Dia yakin bahwa ujian adalah salah satu perangkap kasih sayang Allah, yang membuat seseorang semakin bermutu.

Oleh karena itu, tidak usah heran bila orang yang hatinya bersih, ketika ditimpa apapun dalam hidup ini akan tetap kuat. Ia bagaikan karang yang tegak tegar. Dihantam ombak sedahsyat apapun tidak akan pernah roboh. Tidak ada kata putus asa, tidak ada keluh kesah berkepanjangan yang ada hanya kejernihan dan keindahan hati. Ia amat yakin dengan janji Allah bahwa Allah tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya.

Memang, luar biasa orang yang memiliki hati yang bersih. Nikmat datang tak pernah membuatnya lalai bersyukur. Sebaliknya, sekalipun musibah menerjang, tidak akan pernah mengurangi keyakinan akan curahan kasih sayang-Nya. Sungguh teramat beruntung siapapun yang senantiasa berikhtiar dengan sekuat-kuatnya untuk memperindah Qalbunya.